Teknologi informasi semakin memainkan peran yang signifikan
dalam manajemen perkantoran saat ini. Hal ini ditandai dengan semakin mudahnya
birokrasi tata persuratan, semakin mudahnya akses informasi dari satu titik ke
titik lainnya. Tentu saja, teknologi informasi tidak akan sedemikian besar
kontribusinya bagi perkembangan manajemen pemerintahan jika peran sumber daya
manusia tidak dioptimalkan.
Penggunaan teknologi informasi tidak terlepas dari peran
perangkat komputer, manajemen dan teknologi komunikasi. Ketiga perangkat ini
dapat dikatakan sebagai jantung teknologi informasi. Sejak 1990an perangkat
komputer telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan.
Kini, perkembangan komputer sudah sedemikian pesatnya melalui
pengembangan teknologi keluarga x86-nya, mulai pentium 1, 2,3 sampai dengan 4
dan didukung oleh CPU clock yang tinggi hingga menembus 3 gb, sebuah
perkembangan yang luar biasa pesat. Dengan demikian perkembangan teknologi
komputer sudah mendekati H-Hour bukan lagi D-Day.
Terkait perkembangan teknologi informasi, pemerintah
mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2001 tentang Pengembangan dan
Pendayagunaan Telematika di Indonesia kepada para menteri, kepala LPND,
pimpinan kesekretariatan lembaga tertinggi dan tinggi negara, panglima TNI,
kepala POLRI, Jaksa Agung RI, Gubernur Bupati/Walikota. Tujuannya agar
pemerintahan di pusat dan di daerah dapat mengimplementasikan TI dalam
manajemen pemerintahan sehingga manajemen perkantoran ini dapat dioptimalkan
pelaksanaannya.
Sehubungan dengan perkembangan teknologi infomrasi ini,
hingga saat ini telah terjadi perkembangan yang signifikan di beberapa daerah
dalam kaitan aplikasi TI dalam Manajemen Perkantoran. Kontradiktif dengan
contoh di atas, masih banyak pula daerah yang masih belum memiliki keberanian
atau itikad baik untuk mengaplikasikan TI dalam manajemen perkantoran ini
dengan berbagai alasan. Padahal, pengaplikasian TI dalam manajemen pemerintahan
khususnya manajemen perkantoran dapat menjadi motivasi bagi pegawai untuk
meningkatkan produktivitas kerjanya. Contoh kasus, jika seorang pegawai
ekspedisi menghabiskan waktu satu sampai dua jam untuk mengantar surat maka
dengan menggunakan mesin fax atau e-mail maka waktu yang dua jam tadi
dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan lain. Dengan lain perkataan,
pegawai ekspedisi tersebut dapat ditingkatkan produktivitasnya.
Contoh kasus lain, database pegawai dan bidang lainnya akan
lebih tertata dengan baik jika disimpan dalam folder dan file website sehingga
akan mudah diakses oleh yang memerlukan dengan tingkat security tinggi. Tidak
perlu lagi, staf BKD berkeliling meminta data baik hard copy maupun soft
copy dari bidang lainnya dalam kaitan database kepegawaian karena data
yang diperlukan tinggal mengakses dari website dengan kode verifikasi yang
telah didaftarkan sebelumnya. Dengan kata lain, penggunaan database website
meningkatkan produktivitas kerja pegawai karena adanya efisiensi waktu.
Selain dengan menggunakan website, sistem database dan
koneksi jaringan area lokal memungkinkan seseorang untuk berbagi data (data
sharing) dengan menggunakan ethernet cable dengan menggunakan kode IP adress
tertentu. Semua hal ini menjadi sangat mungkin manakala teknologi informasi
dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai, sehingga waktu
menjadi efisien dan efektivitas kerja juga dapat ditingkatkan.
Dilihat dari sisi anggaran, penggunaan TI hanya memerlukan
biaya tinggi diawal dengan biaya pemeliharaan jaringan yang efisien. Manajemen
konvensional lebih banyak memerlukan kertas dan tenaga manusia dengan tingkat
kepercayaan yang rendah. Sehingga jika dibandingkan dari segi efisiensinya,
penggunaan TI dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
A. Peranan Teknologi Informasi
Sebagaimana
telah dijelaskan di atas, Teknologi Informasi memainkan peranan penting di
berbagai sektor kehidupan. Manajemen yang memiliki tugas pencapaian tujuan yang
mengedepankan aspek efektivitas dan efisiensi membutuhkan teknologi informasi
guna mempersingkat waktu dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Saat ini
teknologi informasi sudah memasuki taraf kemajuan yang luar biasa. Penemuan
teknologi prosesor komputer yang sudah semakin cepat, semakin tingginya
kecepatan Random Access Memory (RAM) serta ruang harddisk yang
semakin luas berdampak pada semakin cepatnya waktu start up dan response
popups komputer. Berbagai cara koneksi internet dapat menggunakan
beberapa metode.
B. Produktivitas Kerja Pegawai
Produktivitas
adalah ukuran output dari suatu proses produksi, per satuan dari input. Sebagai
contoh, produktivitas buruh secara tipikal diukur sebagai perbandingan output
per jam kerja pegawai, satu satuan. Produktivitas dapat disusun sebagai ukuran
dari efisiensi teknis atau rekayasa produksi.
Produksi
merupakan proses mengkombinasikan berbagai material input (barang-barang) dan
input non material (perencanaan, tahu-bagaimana) agar membuat sesuatu untuk
konsumsi (output). Metode penggabungan input produksi dalam proses pembuatan
output disebut teknologi. Teknologi dapat digambarkan secara matematis dengan
fungsi produksi yang menjelaskan hubungan antara input dan output. Fungsi
produksi dapat digunakan sebagai ukuran kinerja relatif ketika membandingkan
teknologi-teknologi.
Fungsi
produksi merupakan paparan sederhana mekanisme pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi dibatasi sebagai peningkatan produksi dari suatu bisnis atau bangsa
(apapun yang diukur). Biasanya diungkapkan sebagai persentase pertumbuhan
tahunan yang menggambarkan pertumbuhan output perusahaan atau produk nasional
(per bangsa). Pertumbuhan ekonomi ril (sebagai kebalikan dari inflasi) terdiri
dari dua komponen. Kedua komponen ini merupakan kenaikan dalam input produksi
dan kenaikan produktivitas.
Produktivitas dapat dilihat dari dua komponen yaitu:
a. Efisiensi kerja
Efisiensi
kerja karyawan dapat dilihat dari ketercapaian terget, ketepatan waktu,
ketepatan masuk kerja.
b. Produksi
Produksi kerja yang dihasilkan karyawan dapat dilihat dari kualitas, peningkatan setiap bulan dan persentase kesesuaian dengan harapan kantor.
Produksi kerja yang dihasilkan karyawan dapat dilihat dari kualitas, peningkatan setiap bulan dan persentase kesesuaian dengan harapan kantor.
C. Dampak Positif
1.
Manfaat terhadap ketenagakerjaan yaitu:
·
Peningkatan
mutu tenaga kerja
·
Menigkatkan
kegairahan dan kedisiplinan kerja
·
Meningkatkan
penghasilan bagi tenaga kerja
·
Meringankan
tenagadan pikiran pegawai
2.
Manfaat terhadap prosedur kerja yaitu:
·
Mempercepat
penyelesaian pekerjaan
·
Menyederhanakan
prosedur kerja atau memperpendek mata rantai penylesaian pekerjaan.
·
Memperlancar
pekerjaan
·
Mempermudah
penyelesaian pekerjaan
3.
Manfaat terhadap hasil kerja yaitu:
·
Meningkatkan
mutu hasil pekerjaan kantor
·
Mempertinggi
jumlah hasil pekerjaan
·
Memenuhi
standar mutu tertentu
·
Memperoleh
keseragaman bentuk, ukuran dan jenis hasil pekerjaan kantor.
D. Dampak Negatif
Dampak
negatif perkembangan teknologi perkantoran pada umumnya dirasakan sekali
terutama yang menyngkut ketenagkerjaan dan penambahan biaya sebagai berikut:
·
Mengurangi
pengguanaan tenaga kerja dan berakibat menambah pengangguran.
·
Kesulitan
untuk mencari tenaga kerja yang memiliki tingkat ketrmpilan tertentu.
·
Menimbulkan
rasa ketergantungan kepada mesin yang sulit akan menimbulkan pemborosan.
·
Dapat
menimbulkan suara gaduh sehingga mengganggu pegawai lainnya.
Penggunaan mesin tertentu dapat memerlukan
sarana penunjang lainnya yang memerlukan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar